Welcome to My Blog

Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling 3


H.    Misi Bimbingan dan Konseling
Misi adalah sesuatu yang didambakan di masa depan. Sesuai dengan visi yang  telah dirumuskan, misi bimbingan dan konseling difokuskan kepada :
 Misi Pendidikan, yaitu menfasilitasi pengembangan peserta didik melalui pembentukan perilaku efektif normatif dalam kehidupan keseharian dan masa depan
Misi Pengembangan yaitu menfasilitasi perkembangan individu ke arah perkembangan optimal, yaitu melalui pengembangan potensi, pengembangan diri, berbudi pekerti luhur dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Misi Pengentasan Masalah yaitu membantu dan menfasilitasi pengentasan masalah individu mengacu kepada kehidupan sehari-hari yang efektif. Dalam hal ini kemandirian seseorang untuk dapat menjalani kehidupannya sehari-hari secara efektif.

I.        Paradigma Bimbingan dan Konseling
Paradigma adalah sistem acuan menyeluruh yang membimbing aktivitas masyarakat. Menurut American Heritage Dictionary pemaknaan paradigma kurang lebih adalah seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktek pelaksanaan yang merupakan cara pandang dari suatu disiplin ilmu untuk melayani masyarakat. Oleh karena itu, paradigma bimbingan dan konseling berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktek pelaksanaan yang merupakan cara pandang dari bimbingan dan konseling untuk melayani masyarakat. Untuk itu, di dalam disiplin bimbingan dan konseling sudah semestinya ada asumsi, konsep, nilai, dan seperangkat pelaksanaan yang merupakan perspektif dalam melayani masyarakat.
Selain itu paradigma bimbingan konseling juga merupakan pelayanan bantuan psiko-pendidikan dalam bingkai budaya. Artinya, pelayanan konseling berdasarkan kaidah-kaidah keilmuan dan teknologi pendidikan serta psikologi yang dikemas dalam kaji-terapan pelayanan konseling yang diwarnai oleh budaya lingkungan peserta didik.

J.       Perkembangan Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling ternyata mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada awalnya istilah “bimbingan” berdiri sendiri dan tidak mengandung didalamnya konseling. Pada periode berikutnya istilah bimbingan dan konseling dipakai secara bersamaan dan yang satu memuat yang lain. Pada perkembangan yang lebih lanjut istilah konseling berdiri sendiri dan sekaligus ia memuat pengertian bimbingan.
Mengingat perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia belum cukup mantap (istilah bimbingan dan konseling baru diakui secara legal dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional), beserta perangkat perundangan pelaksanaannya, maka istilah bimbingan dan konseling masih perlu dipertahankan, namun dari segi pelayanan hendaknya menekankan porsi yang lebih besar pada konseling.

K.    Bimbingan dan Konseling Perkembangan
Bimbingan konseling perkembangan yaitu proses bantuan terhadap individu peserta didik secara komprehensif dan bersifat proaktif dalam memfasilitasi konseli untuk mengembangkan potensinya secara efektif untuk tercapainya perkembangan yang optimal sehingga dapat tercapai individu yang sehat secara mental.
Perbedaan antara bimbingan konseling konvensional dengan BK pekembangan terdapat pada layanan dan prinsip yang mengembangkan secara menyeluruh dan kolektif dan tidak bersifat kasuistis dan secara pasif akan tetapi pelayanan proaktif secara menyeluruh dengan asumsi bahwa individu mempunyai keunikan dan cenderung untuk berkembang. Yang menjadi focus dari bimbingan dan konseling perkembangan yaitu bertitik tolak kepada potensi manusia. Tujuan dari bimbingan dan konseling perkembangan mengarahkan individu untuk menerima dirinya sendiri, mengerti dirinya sendiri, mengembangkan dirinya sendiri. BK perkembangan memiliki tujuan sebagai berikut :
1.      Adanya penerimaan diri (self-acceptance)
2.      Memilki pemahaman tentang diri (self-understanding)
3.      Merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir serta kehidupan siswa di masa yang
akan datang
4.      Membantu mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimiliki siswa seoptimal mungkin
5.      Menyesuaikan diri dengan lingkungan pendidikan, masyarakat, dan lingkungan kerja
6.      Mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapi siswa dalam studi, kehidupan masyarakat, dan
dunia kerja.


Referensi :
·         Prayitno & Erman Amti.2004.Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling. PT. Rineka Cipta. Jakarta
 http://akhmadardiyanfirdaus.blogspot.com/2011/08/visi-misi-paradigma-bimbingan-konseling.html   diakses pada hari Selasa tanggal 17 September 2013 pukul 11.47 WIB

·  http://paramitha-pradnya.blogspot.com/2011/05/bimbingan-dan-konseling-perkembangan.html   diakses pada hari Selasa tanggal 17 September 2013 pukul 11.51 WIB

0 komentar:

Posting Komentar

Setiap kata-kata adalah cerminan diri