A.
Konsep Dasar Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertutup yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek yang diteliti itu. Jadi populasi bukan hanya orang,
tetapi juga objek dan benda-benda alam yang lain.
Misalnya seorang peneliti akan melakukan penelitian di sekolah X, maka
sekolah X ini mempunyai populasi yang bisa berupa jumlah subjek/orang dan
karakteristik subjek/orang. Satu orang pun dapat digunakan sebagai populasi,
karena satu orang itu mempunyai berbagai karakteristik, misalnya gaya
bicaranya, disiplin pribadinya, dan lain-lain. Misalnya akan melakukan
penelitian tentang kepemimpinan presiden Y maka kepemimpinan itu merupakan
sampel dari semua karakteristik yang dimiliki presiden Y.
B.
Konsep Dasar Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga
dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi
itu. Apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan
untuk populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul
representatif (mewakili)
dari populasi.
Bila sampel tidak representatif, maka ibarat orang
buta disuruh menyimpulkan karakteristik gajah. 1 orang memegang telinga gajah,
maka ia menyimpulkan gajah itu seperti kipas. Orang 2 memegang badan gajah maka
ia menyimpulkan gjah itu seperti tembok besar. Begitulah kalau sampel yang
dipilih tidak representatif, maka ibarat 2 orang buta itu yang membuat
kesimpulan salah tentang gajah.
C.
Konsep Dasar Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel.
Untuk mementukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik yang
digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu:
1. Probability
Sampling
Probability Sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Teknik ini meliputi
a. Simple
Random Sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tnpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen. Pengambilan sampel acak sederhana dapat
dilakukan dengan cara undian, memilih bilangan dari daftar bilangan secara
acak, dsb.
b. Proportionate
Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan bila populasi
mempunyai anggota / unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.
Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang
berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya, jumlah pegawai yang
lulus S1 = 45 , S2 = 30 , STM = 800 , ST= 800, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah
sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
c. Disproportionate
Stratified Random Sampling
Teknik ini digunakan untuk
menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.
d. Cluster
Sampling (Area Sampling)
Teknik sampling daerah digunakan
untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat
luas, isal penduduk dari suatu negara, provinsi atau kabupaten. Untuk
menentukan penduduk mana yang akan djadikan sumber data, mak pengambilan sampel
ditetapkan secra bertahap dari wilayah yang luas (negara) sampai ke wilyah
terkecil (kabupaten). Setelah terpilih sampel terkecil, kemudian baru dipilih
sampel secara acak. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui 2 tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel
daerah, dan tahap berikutnya mennetukan orang-orang yang ada pada daerah itu
secara sampling juga.
2. Nonprobability
Sampling
Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang tidak memberi peluang
kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk ipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini :
a. Sampling
Sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya
anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi
nomor urut, yaitu nomor 1-100. Pengambilan samoel dapat dilakukan dengan
mengambil nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertehtu.
Misalnya kelipatan dari bilangan lima.
b. Sampel
Kuota
Adalah teknik untk menentukan
sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diiinginkan.contohnya akan melakukan
penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam
urusan ijin mendirikan bangunan (IMB). Jumlah sampel yang ditentukkan 500
orang. Kalau pengempulan data belum memenuhi kuota 500 orang tersebut, maka
penelitian dipandang belum selesai.
c. Sampling
Insidental
Adalah teknik menentukan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai saple, bila dipandang orang
yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
sumber data.
d. Sampling
Purposive
Adalah teknik penentuan sampel
dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian
kualitatif atau penelitian yang tidak melakuka
generalisasi.
e. Sampling
Jenuh
Adalah teknik penentuan sampel bia
semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila
jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin
membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain dari
sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
f. Snowball
Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil yang kemudian membesar. Dalam penelitian sampel,
pertama-tama dipilih sartu atau ua orang, tetapi dengan dua orang ini belum
merasa lengkap terhadap data ang diberikan, maka peneliti mencari orang lain
yang dianggap lebih tau dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang
sebelumnya. Begitu seterusnya sehingga jumlah sampel semakin banyak.
D.
Proses Penarikan Kesimpulan (Generalisasi)
Penarikan kesimpulan pada statistik deskriptif hanya
ditujukan pada kumpulan data yang ada. Didasarkan atas ruang lingkup
bahasannya, statistik deskriptif mencakup hal berikut
1. Distribusi
frekuensi beserta bagian-bagiannya, seperti
a. Grafik
distribusi (histogram, poligon frekuensi dan ogif);
b. Ukuran
nilai pusat ( rata-rata, media, modus, kuartil, dsb);
c. Ukuran
dispersi ( jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku, dsb);
d. Kemencenan
dan keruncingan kurva.
2. Angka
indeks
3. Time
series/deret waktu atau data berkala
4. Korelasi
dan regresi sederhana
Penarikan kesimpulan pada statistik inferensial ini
merupakan generalisasi dari suatu populasi berdasarkan data (sampel) yang ada.
Didasarkan atas ruang lingkupbahsannya, maka statistik inferensial mencakup:
a. Probabilitas
atau teori kemungkinan;
b. Distribusi
teoritis;
c. Sampling
dan distribusi sampling;
d. Pendugaan
populasi atau teori populasi;
e. Uji
hipotesis;
f. Analisis
korelasi dan uji signifikansi; dan
g. Analisis
reresi untuk peramalan.
Referensi:
Hasan, M.Iqbal.
2005. Pokok-Pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif). Jakarta: Bumi
Aksara
0 komentar:
Posting Komentar
Setiap kata-kata adalah cerminan diri